MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
MENGELOLA PENGETAHUAN
Disusun Oleh :
WENNY HERIANTI
Dosen Pengampuh:
HELMIATI,
SE
Prodi/Semester :
Akuntansi/V A
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
– BANGKINANG
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan nikmat kesehatan,
keselamatan, dan kemudahan, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu, adapun
judul makalahnya adalah “Mengelola
Pengetahuan”. Hal yang paling mendasar yang mendorong penulis menyusun
makalah ini adalah tugas dari Mata Kuliah Sistem Informasi manajemen, untuk
mencapai nilai yang memenuhi syarat perkuliahan.
Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada ;
1.
Ibu
Helmiati,SE selaku Dosen Pengampuh di Mata
Kuliah Sistem Informasi Manajemen.
2. Orang tua yang telah memberikan
motivasi untuk dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
3. Para Narasumber yang telah
memberikan informasi dengan benar dan tepat tentang topik yang kami angkat.
Namun,
dalam penulisan, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari taraf
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis menanti saran dan
kritik yang sifatnya membangun dari semua pembaca demi perbaikan Makalah
selanjutnya. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
Bangkinang, Desember
2016
Wenny Herianti
DAFTAR
ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
Penyusunan
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Mengelola Pengetahuan
2.2 Sistem Manajemen Pengathuan
Keseluruhan Perusahaan
2.3 Sistem Kerja Pengetahuan
2.4 Teknik Cerdas
BAB
III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak
organisasi yang ingin membangun Sistem
Informasi Manajemennya sendiri, dan telah menyediakan dana yang cukup, tetapi
ternyata usaha tersebut sering kali gagal. Penyebabnya antara lain ialah:
struktur organisasi keseluruhan yang kurang wajar, rencana organisasi
keseluruhan yang belum memadai, personil sistem yang tidak memadai, dan yang
terpenting adalah kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan
para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan system
dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
Para
perancang sistem apabila akan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen
hendaknya mempertimbangkan faktor manusiawi dengan cermat. Apabila tidak
demikian, maka sistem yang dihasilkan tidak efektif. Secara teoritis, komputer
bukanlah persyarat mutlak bagi sebuah Sistem Informasi Manajemen, namun dalam
praktek agaknya menjadi suatu kepercayaan bahwa Sistem Informasi Manajemen yang
baik tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan kemampuan sebuah komputer.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka kami dapat menyimpulkan
beberapa rumusan masalah, sebagai berikut :
1. Bagaimana mengelola pengetahuan ?
2.
Apa saja syarat indikator untuk
perusahaan ?
3.
Apa yang dimaksud manajemen pengetahuan?
4.
Apa yang dimaksud sistem kerja pengetahuan?
1.3
Tujuan Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kami
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Semoga makalah ini dapat digunakan
sebagai referensi bagi pihak yang ingin mempelajari lebih dalam tentang bagaimana
melindungi sistem informasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Bidang Manajemen
Pengetahuan
Manajemen pengetahuan telah menjadi aspek penting di banyak
perusahaan di mana para manajernya menyadari bahwa keberhasilan perusahaan
mereka bergantung pada kemampuan perusahaan untuk menciptakan dan mengelola
pengetahuan.
Mengelola Pengetahuan
Pengetahuan
merupakan asset produktif dan strategis yang sentral dalam perekonomian
informasi di zaman ini, dan merupakan sumber keunggulan kompetitif yang
potensial. Dengan pengetahuan, perusahaan akan lebih efektif dan efisien dalam
memanfaatkan sumber dayanya yang terbatas. Tanpa pengetahuan, perusahaan akan
kurang efektif dan efisien, dan terancam gagal. Karena itu perusahaan perlu
program manajemen pengetahuan.
Meskipun
konsep Manajemen Pengetahuan asli akhir-akhir ini, minat di dalamnya telah
berkembang dengan pesat dengan perkembangan teknologi informasi (TI). Oleh
karena itu, sebuah sistem Manajemen Pengetahuan perlu disiapkan dengan
hati-hati, sistem informasi manajemen (MIS) terstruktur di mana informasi yang
dicatat, disimpan dan dibuat tersedia bagi mereka yang membutuhkannya. Inti
dari Manajemen Pengetahuan selanjutnya perlu didesain ‘pengembang pengetahuan’ untuk merancang perangkat lunak
komputer untuk mengendalikan database pengetahuan, dan ‘pilihan pembelajaran’
yang akan memandu pengguna dalam menemukan, pada suatu waktu, informasi yang
akan melayani pengembangan pribadi dan kebutuhan kerja mereka.
Suatu perusahaan digital adalah suatu perusahaan yang
hampir seluruh hubungan bisnis penting dari organisasi dengan pelanggan, para
pemasok, dan karyawannya dimungkinkan dan dijembatani secara digital. Proses
bisnis merupakan cara yang unik dimana pekerjaan terorganisasi, terkoordinasi,
dan terfokus untuk menghasilkan suatu produk atau layanan yang bernilai.
Didalam perusahaan digital, informasi sekecil apapun yang diperlukan untuk
mendukung keputusan bisnis dapat tersedia kapanpun dan dimanapun pada
perusahaan tersebut.
A. Dimensi pengetahuan yang penting
Terdapat perbedaan antara data, informasi, pengetahuan, dan
kebijaksanaan. Data sebagai aliran kejadian atau transaksi yang dicatata oleh
sistem suatu organisasi, dan bermanfaat hanyab dalam transaksi itu sendiri, dan
tidak untuk yang lainnya. Untuk mengubah data menjadi informasi, perusahaan
harus memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menyusun data ke dalam kategori2
yang mudah digunakan. Untuk mengubah informasi menjadi pengetahuan, perusahaan
harus memanfaatkan lebih banyak lagi sumber daya untuk menemukan pola, aturan,
dan konteks dimana pengetahuan tersebut berguna. Kebijaksanaan adalah pemikiran
perorangan atau kelompok dalam menerapkan pengetrahuan untuk memcahkan suatu
maslaah.
Pengetrahuan yang terekam dalam pikiran karyawan dan bebas
terdokumentasikan disebut pengetahuan tersirat. Dan pengetahuan yang sudah
didokumentasikan disebut pengetahuan eksplisit. Melalui sekumpulan data,
kegiatan terencana derngan pengukuran yang teliti, percobaan, dan masukan dari
pelanggan maupun lingkungan sekitar, organisasi mendpaatkan pengalaman.
B. Rantai Nilai Manajmen Pengetahuan
Manajemen pengetahuan adalah seperangkat proses bisnis yang
dikembangkan dalam organisasi untuk menciptakan, menyimpan, memindahkan, dan
menerapkan pengetahuan. Manajemen pengetahuan meningkatkan kemampuan perusahaan
dalam mempelajari lingkungan sekitar dan menerapkan pengetahuan tersebut dalam
proses bisnisnya.
a. Pemerolehan Pengetahuan
Organisasi memperoleh pengetahuan melalui beberapa cara,
tergantung pada jenis pengetahuan yang dicarinya. Sistem manajemen pengetahuan
yang pertama mencoba membangun pusat data yang berisi dokumen, laporan ,
presentasi, dan praktik. Sistem ini kemudian dikembangkan untuk menyertakan
dokumen tidak terstruktur seperti email.
b. Penyimpanan Pengetahuan
Setelah berbagai dokumen, pola, dan aturan pakar terkumpul,
data tersebut harus disimpan sehingga dapat diambil kembali dan digunakan oleh
para karyawan. Penyimpnan pengetahuan umumnya, melibatkan proses pembuatan
basis data. Sistem manajemen dokumen mengubah data ke dsalam bentuk digital,
menyusun indeks , dan menandai dokumen2 yang diperlukan berdasarkan kerangka
kerja yang koheren denganb bentuk akhirnya suatu basis data yang dapat
menyimpan berbagai dokumen.
c. Penyebaran pengetahuan
Portal, email, pesan instan, dan
teknologi mesin pwnvcari telah ditambahkan ke dalam serangkaian teknologi
kolaborasi dan sistem perkantoranyang digunakan untuk berbagi agenda, dokumen,
data, dan grafik.
d. Penerapan Pengetahuan
Agar investasi yang yang ditanamkan tidak terbuang sia-sia,
pengetahuan baru harus dimasukkan ke dalam proses bisnis dan sistem aplikasi
yang penting, termasuk aplikasi perusahaan yang mengelola proses bisnis
internal dan hubungannya dengan luar.
e.
Membangun Modal Organisasi dan Modal
Manjemen: Kolaborasi, Komunitas Praktik, dan Lingkungan Perkantoran.
Para manajer dapat membantu dengan cara mengembangkan
peranan dan tanggung jawab baru dalam organisasi untuk memperoleh pengetahuan.
Direktur Pengetahuan, (CKO) adalah eksekutif senior yang bertanggung jawab
dalam program manajemen pengethauan perusahaan. CKO berguna untuk mendpaatkan
pengethaun baru dan memanfaatkan engetahuan baru agar lebihberguna lagi.
Komunitas Praktik (COP) adalah jaringan umum informasi yang teridir atas para
profesiional dan karyawan baik di dlam maupun luar perusahaan.
C.
Jenis
Sistem Manajmeen Pengetahuan
Sistem manajemen –pengetahuan perusahaan adalah sistem serba
guna yang digunakan oleh perusahan untuk mengumpulkan, menyim0pan,
mendistribusikan, dan menerapkan pengetahuan dan mautan digital. Sistem kerja
pengetahuan (KWS) adalah sistem yang dikembangkan khusus untuk para teknisi,
ilmuan, dan para pekerja dibidang pengetahuan yang lainnyab yang bertugas
memperoleh dan menciptakan penegtahuan baru bagi perushaaan mereka.
2.2 Sistem Manajemen
Pengathuan Keseluruhan Perusahaan
Sistem manajmeen pengetahuan keseluruhan perusahaan
menggunakan sejumlah teknologi untuk menyimpan dokumen terstruktur dan tidak
terstruktur, mencari keahlian karyawan, mencari informasi, menyebarkan
pengethauan, dan menggunakan data dari aplikasi perusahaan dan sistem
perusahaan yang penting lainnya. Masalah utama yang dihadapi adalah menyusun
pengetahuan terturktur tersebut ke dalam perpustakaan dan membuat pengetahuanb
tersebut dapat diakses di seluruh perushaanaa.
Kadangkala manajer mambuthkan informasi berbentuk dokuman
yag tidak benar- benar terstruktur speerti email,dll. Pengethauan ini disebut
pengethauan semiterstruktur. Pussat penyimpanan penegthaubn adalah kumpulan
penegthaun internal dan eksternal yang berdaa dalam satu lokasi untuk efisiensi
pengelolaanya dan penggunaannya.
Paerangkat Kolaborasi dan Sistem Manajmeen Pembelajaran
Social bookmarking mempermudah pencarian, dan juag berbagai
informasi dengan memungkinkan para pengguna menyimpan bookmark merka untuk
halaman webdan situs web publik dan menandai bookmark ini dengan katab kunci.
Sistem manajemen pembelajaran (LMS) menyediakan alat bantu untuk manajemen,
pengirman, pelacakan, dan penilaian berbagai jenis pembelajaran dan pelathian
karyawan.
2.3 Sistem Kerja Pengetahuan
SKP adalah
system yang dikembangkan khusus untuk para teknisi, ilmuwan dan para pekerja di
bidang pengetahuan lainnya yang betugas memperoleh dan menciptakan pengetahuan
baru bagi perusahaan mereka. Perusahaan juga memiliki system
khusus bagi pekerja pengetahuan untuk membantu membuat pengetahuan baru dan
menjamin bahwa pengetahuan ini terintegrasi secara tepat dalam bisnis. Sistem
ini memerlukan akses yang mudah ke basis pengetahuan eksternal: perangkat keras
computer yang canggih yang dapat mendukung peranti lunak dengan banyak grafis,
analisis, manajemen dokumen, kemampuan komunikasi dan antar muka yang
user-friendly. Aplikasi system kerja pengetahuan secara umum dibagi tiga,
yaitu:
1. Desain Berbantuan Komputer (computer
aided design – CAD) membuat proses penciptaan dan revisi rancangan menjadi
otomatis, dengan menggunakan komputer dan peranti lunak grafis yang rumit.
Berguna bagi para insinyur,
perancang grafis, dan manajer pabrik dalam memberikan kendali yang lebih tepat
mengenai rancangan industry dan pabrikasi.
2. Sistem realitas virtual memiliki kemampuan visualisasi,
penerjemahan, dan simulasi yang jauh melebihi sistem desain dengan bantuan
komputer. Sistem ini menggunakan peranti lunak grafis interaktif untuk
mendapatkan simulasi buatan komputer yang sangat mirip dengan kenyataan hingga
bahkan para penguna hampir memercayai bahwa mereka dalam dunia nyata. Berguna
bagi para perancang grafis, arsitek, insinyur dan pekerja medis dalam
menciptakan obyek-obyek fotorealistik dan simulasi yang presisi.
3. Workstation Investasi khusus pada
industry keuangan, untuk mendayagunakan pengetahuan dan waktu dari para
pialang, pedagang, dan manajer portofolio.
Perusahaan memilikis sistem khusu bagi pekerja pengetahuan
untuk membantu membantu pengetahaun baru dan menjamin bahwa pengethaun ini
terintegrasi secara tepat dalam bisnis.
Pekerja pengetahaun dan kerja pengetahuan
Pekerja pengethaun meliputi arsitek, ilmuan, dan insyinyur
yang bertugas menciptakab bpengethuan dan informasi bgai organisasi. Pekerja
pengethauan melakukan tiga peran kunci yang sangat penting bagi organsiasi dan
manajer yang bekerja dalam organisasi:
·
Menjaga
aliran penegtahauan dalam perusahaan seiring dengan perkembangan perusahaan
dalam telnologi
·
Bertugas
melayani sebgaia konsultan internal mengenai pengethaun khusus merka berbagai
perubahan yang terjadi dan kesemp[atan yang muncul
·
Bertindak
sebgaia agen perusabahan, mengevaluasi, merintis dan mendukung proyek perubahan
Persyraatan Sistem Kerja Pengetahuan
Pekerja pengethaun memerlukan sistem kerja pengethauan yang
sangat spesifik dengan grafios, alat abntu analisis , dan kemampuan komunikasi
dan manajemen dokumen yang canggih. Sistem ini memerlukan kekutaan komputasi
yang mendasara untuk menagani grafik2 yang rumit atau perhitan yang kompleks
yang dibutuhkan oleh pekerja pengtahuan.
Contoh Sistem Kerja Pengetahuan
Aplikasi sistem kerja pengetahuan dibagi menjadi tiga ;
sistem perencanaan dibantu komputer, sistem relitas virtual unutk simulasi dan
pemodelan, dan workstration keuangan. Desain berbantu komputer (CAD) mermbuat
proses penciptaan dan revisi rancangan menjadi otomatis dengan menggunakan
komputer dan dan peranti lunak grafis yang rumit. Sistem realitas virtual,
memiliki kemampuan virtualisasi, penerjemahana, dan simulasi yang jauh melebihi
sistem desain dengan bantuan komputer. Industri keuangan menggunakan
workstation investasi khusus untuk mendayagunakan pengetahuan dan waktu dari
para pialang, pedagang, dan manajer portofolio.
2.4 Teknik Cerdas
Kecerdasan
Tiruan
Organisasi menggunakan teknologi kecerdasan tiruan untuk menangkap
pengetahuan individu dan kolektif dan untuk mengkodifikasi serta memperluas
basis pengetahuan. Kecerdasan Tiruan (atau
artificial intelligence) adalah upaya untuk mengembangkan system berbasis
computer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) yang berperilaku seperti
manusia. Sistem seperti itu akan mampu mempelajari bahasa ibu, menjalankan
tugas-tugas fisik yang berkoordinasi (robotic), menggunakan perlengkapan
pemahaman yang menginformasikan perilaku fisik dan bahasanya, sistem pemahaman
oral dan visual, dan berusaha menyamai keahlian manusiawi dan pengambilan
keputusan (sistem pakar).
Kecerdasan buatan tidak memiliki fleksibilitas, keluasan, dan keumuman dari
kecerdasan manusia, tapi dapat digunakan untuk menangkap, megodekan, dan
memperluas pengetahuan perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan kecerdasan
buatan untuk:
1. Membantunya menangkap dan
menyimpan pengetahuan tersirat;
2. Menemukan pengetahuan;
3. Menghasilkan solusi bagi masalah
tertentu yang terlalu besar dan kompleks untuk dianalisa oleh manusia; dan
4. Membantu perusahaan mencari dan
menyaring informasi.
Sistem-sistem ahli, penalaran berbasis kasus, dan logika
fuzzy digunakan unutk menangkap pengetahuan yang tersembunyi. Jaringan saraf
tiruan dan penggalian data digunakan unutk penemuan penegtahauan. Teknik cerdas
lainnya yang dibhaas didasarkan pada teknologi kecerdasan buatan (AI) yang
terdiri dari sistem berbasis komputer.
Menangkap Pengetahuan : Sistem Ahli
Sistem ahli adalah teknik cerdas unutk menangkap
pengetahauan yang tersembunyi dalam keahlian manusia yang sangat spesifik dan
terbatas cakupannya. Sistem ini menangkap penegtahuan dari pekerja pakar dalam
bentuk serangkaianan aturan. Serangkaian aturan inio dimasukkan ke dalam memori
atau pembeljaaran perushaan.
a. Bagaimana
Sistem Ahli Bekerja
Sistem ahli membuat model penegtahuan menusia menjadi
serangkaian aturan yang secraa kolektif disebut baiss pengetahuan. Strategi
yang digunakan unutk melakukan pencarian dalam baisis pengetahuan disebu mesin
inferensi. Dalam penalaran maju, mesin inferensi dimuali dengan informasi yang
dimaksudkan oleh pengguna dan mencari inofrmasi dalam basisi pengethauan untuk
akhirnya mencapai suatu keputusan.
Kecerdasaran Organisasional : Penalaran Berbagai Kasus
Pengetahuan organisasional dapat
ditangkap dan disimpan dengan menggunakan penalaran berbasis kasus .Dalam
penlaaran berbasis kasus bdeskripsi dari pengalaman masa lalu, seoang spesialis
yang dipresentasikanb sebagai copntoh kasus disimpan dalam baiss data untuk
digunakan kembali di suatu waktu pada saat seorang pengguna berhadapan dengan
kasusu baru dengan parameter yang serupa.
Teknik-Teknik Kecerdasan Lainnya
Sistem Logika Fuzzy : Logika Fuzzy adalah teknologi berbasis aturan yang dapat
merepresentasikan sistem yang telah disebutkan , dengan menciptakan aturan yang
menggunakan nilai subjektif atau nilai yang mendekati. Logika fuzzy dapat
mewenjelaskan fenomena atau rposes tertentu secara linguistik, kmudian
merepresentasikannya dalam sejumlah kecil aturan yang fleksibel.
Jaringan Saraf Tiruan : Jaringan saraf tiruan digunakan untuk menyelesaikan
masalah masalah yang kompleks dan sulit dipahami, dimana sejumlah besar data
mengenai maslaah tersebut telah dikumpulkan.
Algoritma Genetik : Algortitma genetik berguna untuk mendpaatkan solusi
optimal untuk maslah spesifik dengan memerika sejumlah bersar kemugkinan solusi
untuk maslaah tersebut.
Sistem AI Hibrida : Algoritma genetik, logika fuzzy, jaringan saraf tiruan dan
sistem ahli dapat diintegrasikan menjadi aplikasi tunggal untuk mengambil
manfaaat dari fitur2 terbaik teknologi tersebut. Sistem seperti ni disebut
sistem kecerdasana buatan hibrida.
Agen Intelejen
Agen intelejen adalah program peranti lunka yang bekerja di
latar be;lakang tanpa intervensi manusia secra langsung unutk menjalankan
tugas-tugas yang spesifik , berulang, dan dpaat diprediksi. Aplikasi pemodelan
berbasis agen telah dikembangkan untuk memodelkan tingklah laku komsunem, pasar
saham, dan rantai pasokan serta unutk memproduksi penyebraan wabah penyakit.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dalam mengelola pengetahuan, suatu perusahaan harus
melengkapi 4 syarat indikator sebagai perusahaan digital, harus bisa
memanajemen pengetahuan dalam suatu perusahaan, kita bisa menentukan sistem
kerja pengetahuan dalam perusahaan, dan harus tahu mengenai kecerdasan tiruan
maupun teknik kecerdasan lainnya yang bisa digunakan dalam perusahaan.
Indikator yang harus dipenuhi dalam perusahaan
digital yaitu Sistem
pengelolaan rantai pasokan, Sistem
pengelolaan relasi pelanggan, Sistem
perusahaan, dan Sistem
pengelolaan pengetahuan.
Manajemen
Pengetahuan didefinisikan sebagai setiap proses atau praktek membuat,
memperoleh, menangkap, berbagi dan menggunakan pengetahuan, di mana pun berada,
untuk meningkatkan pembelajaran dan kinerja dalam organisasi.
SKP adalah system yang dikembangkan
khusus untuk para teknisi, ilmuwan dan para pekerja di bidang pengetahuan
lainnya yang betugas memperoleh dan menciptakan pengetahuan baru bagi
perusahaan mereka.
Kecerdasan Tiruan (atau
artificial intelligence [AI]) adalah upaya untuk mengembangkan system berbasis
computer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) yang berperilaku seperti
manusia. Teknik kecerdasan lainnya terdiri atas jaringan
sistem saraf, fuzzy logic, algoritma genetik dan intelegent agent.
3.2 Saran
Apabila
dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan
mohon dimaafkan, penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang sifatnya
membangun dari pembaca demi perbaikan makalah selanjutnya dan penulis ucapkan
terima kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Atchokers. (2013, April 17). Pantang Menyerah. Dipetik
November 27, 2015, dari MENGELOLA PENGETAHUAN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL
Ferdiansyah, H. (2010, January 5). Sistem Informasi
Manajemen. Dipetik November 27, 2015, dari Mengelola Pengetahuan (
Ringkasan BAB II )
Mu'alim, E. (2012, December 21). tjek erdi.com.
Dipetik November 27, 2015, dari SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Muzayyin. (2011, September 25). MUZAYYIN. Dipetik
November 27, 2015, dari Ringkasan Bab 11: MENGELOLA PENGETAHUAN